Selasa, 27 Desember 2011

Maulana Arif Fadli













Maulana Arif Fadli (lahir di Sigli, Aceh, 7 Desember 1992; umur 19 tahun) adalah seorang yang biasa keturunan Jawa dan Aceh. Ayahnya merupakan seorang berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Tengah, tepatnya di kota Rembang dan ibunya berasal dari kota Sigli, Aceh. Memiliki karakter yang sedikit pendiam dan cenderung terlihat seperti orang yang kurang bersosialisasi. Gemar menggambar, dan bercita-cita menjadi komikus. Sejak kecil ia telah sering mencoret-coret di kertas kosong hanya untuk sekedar menggambar apa yang dilihatnya. Ia memiliki seorang adik perempuan bernama Maulidia Reswati Ningrum yang berselisih lima tahun dengannya. Perjalanan hidupnya tidaklah begitu menyenangkan namun tetaplah menjadi kehidupan yang harus dijalaninya. Maulana kecil tidak pernah mengenyam bangku sekola Taman Kanak-Kanak, di usia yang ke-5 ia langsung masuk ke Sekolah Dasar, di kawasan Lenteng Agung, Jakarta. Awalnya ia tidak diterima di sekolah tersebut karena, pihak sekolah menganggap ia belum cukup umur untuk masuk SD, akhirnya dilakukan serangkaian test mulai dari test menulis, membaca, dan lain sebagainya. Pertama menginjak bangku sekolah, tidaklah hal buruk baginya. Dua tahun ia bersekolah, rangkingnya berada di 2 besar, meski ia lebih muda dari yang lainnya. Namun di tahun ketiga, ia harus pindah sekolah karena orang tuanya yang pindah dinas ke daerah Bekasi, Jawa Barat. Di Bekasi ia bersekolah di SD Mustika Jaya 6, dengan suasanan baru dan teman-teman baru ternyata cukup sulit baginya untuk menyesuaikan diri. Pelajaran yang dianggapnya paling sulit adalah pelajaran Bahasa Sunda. Dua tahun berselang saat kelas 4 SD, Maulana kecil kembali pindah sekolah, kali ini lebih jauh lagi yaitu Medan, Sumatra Utara. Di sini ia bersekolah di SDN 27 (060863), di sini tingkat adaptasi Maulana diuji, karena Medan sangatlah jauh berbeda dengan Jakarta ataupun Bekasi pada saat itu. Namun di sini ia menemukan banyak teman lamanya, karena sebelum masuk SD di Jakarta, Maulana pernah tinggal di Medan. Di Medan prestasinya tidaklah begitu menonjol, mungkin karena faktor banyak teman yang selalu mengajaknya bermain dan sangat jarang untuk belajar, namun ia tidak pernah keluar dari 10 Besar. Saat kelulusan SD, ia melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP di SMP Laksamana Martadinata. Di sekolah ini, keberagaman terlihat begitu nyata. Mulai dari perbedaan agama, perbedaan etnis (dalam dan luar) dan juga Sekolah Laksamana Martadinata menggabungkan dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Kampus Maritim dalam satu tempat, sehingga sekolah ini sangatlah ramai. Dua tahun berselang di SMP Laksamana Martadinata, iapun pindah sekolah lagi. Keadaan kedua orang tuanya yang sering cekcok membuat ibunya membawa Maulana dan adiknya ke kampung halamannya di Sigli. Di Sigli, mereka bertiga tinggal di Rumah neneknya. Dan di sini, lagi-lagi proses adaptasi harus dilakoni Maulana. Perbedaan drastis dari suatu kota ke sebuah desa yang masyarakatnya masih kental nuansa Aceh. Awalnya membuat dirinya terkejut dengan kondisi seperti ini. Lalu di Sigli ia melanjutkan sekolahnya di SMPN 1 Sigli. Di sini prestasinya cukup baik dan menonjol dari anak-anak yang lain, meskipun ia hanya anak baru. Dan saat kelulusan SMP, ia lulus dengan nilai yang cukup baik. Lalu ia melanjutkan sekolahnya ke sebuah SMA yang cukup baru yaitu SMAN 11 Banda Aceh. Ia dan keluarganya hijrah ke Aceh Besar. Di sini awalnya ia cukup terkejut dengan jarak sekolahnya yang amat jauh dari kediamannya di Lambaro, Aceh Besar. Juga dengan teman-teman sekelasnya yang laki-laki semua. Di sekolah ini memang menegakkan Syariat Islam di mana siswa dan siswi dipisah. Namun tiga tahun berselang, ia sudah terbiasa dengan hal itu. Prestasinya cukup baik dengan rangking yang paling buruk adalah rangking 2. Dan ia juga pernah menduduki Rangking 2 terbaik dari seluruh siswa/i di sekolah tersebut. Karena efek pemisahan kelas, Maulana menjadi seorang yang sangat jarang berbicara dengan perempuan. Saat kelulusannya, ia mendapatkan nilai yang cukup bagus dan sangat berambisi untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri yang sarat gengsi di Kota Banda Aceh, bahkan di Provinsi Aceh. Namun hal itu sempat tidak terjadi, karena ayahnya tidak mengizinkannya dan lebih memilih ia untuk masuk ke militer. Namun saat pendaftaran militer, usia Maulana pada saat itu belumlah cukup. Sehingga ayahnya mengizinkan ia untuk berkuliah. Saat teman-teman seangkatannya di SMA mengikuti SPMB ia tidak ikut karena tidak diizinkan. Setelah diizinkan, ia mengikuti ujian SNMPTN, namun waktu pendaftaran sudah habis. Ia tidak kehilangan akal, akhirnya ia mendaftar pada saat SNMPTN untuk siswa yang telat lulus SMA karena bermasalah dengan UN. Saat pendaftaran, ia memilih IPC dengan urutan:
1. Teknik Sipil
2. Hukum
3. Akuntansi Ekonomi
Dari ketiga pilihan tersebut, sebenarnya bukanlah pilihan dari Maulana sendiri, melainkan saran dari seorang sahabatnya yaitu Teuku Hadi. Maulana sendiri tidak begitu yakin, namun saat pengumuman hasil SNMPTN ia lulus di Fakultas Hukum USK. Dan ia masih berkuliah hingga sekarang.

Rabu, 07 Desember 2011

Maulana Arif Fadli at Rotterdam Castle
Maulana Arif Fadli

Maulana Arif Fadli at Sultan Hassanudin Statue

Maulana Arif Fadli at Pantai Losari, Makassar

Maulana Arif Fadli at Trans Studio Makassar
Maulana Arif Fadli (Piala Citra)


Maulana Arif Fadli at my room
Maulana Arif Fadli (Kapal Bebek Pantai Losari)
Maulana Arif Fadli at Air Terjun Bantimurung, Maros, Makassar

Maulana Arif Fadli at Air Terjun Bantimurung, Maros, Makassar

Maulana Arif Fadli at Air Terjun Bantimurung, Maros, Makassar
Maulana Arif Fadli with kuda FKH Unsyiah

Maulana Arif Fadli with Almamater Unhas

Maulana Arif Fadli on Visit Makassar
Maulana Arif Fadli (Kapal Bebek Pantai Losari)

Maulana Arif Fadlli

Maulana Arif Fadli (Fakultas Hukum Unhas)
Maulana Arif Fadli (Almamater Unhas)

Maulana Arif Fadli (Almamater Unsyiah)

Jumat, 04 November 2011

Ranah 3 Warna



Man Shabara Zhafira | Ranah 3 Warna



Seperti buku sebelumnya, Negeri 5 Menara, nyaris setiap kalimat selalu memotivasi. Inspiratif. Tidak berlebihan acara "Kick Andy Show" membahas tentang buku Negeri 5 Menara di salah satu stasiun televisi swasta. Kalau di Negeri 5 Menara menanamkan mantra "Man Jadda wajada" maka di sini ada mantra "Man Shabara Zhafira". Di buku Ranah 3 Warna ini gaya berceritanya masih serupa dengan buku sebelumnya. Tentu saja. Karena Ranah 3 Warna memang lanjutan dari skuel buku sebelumnya. Lanjutan dari kisah Alif yang lulus dari pondok Madani dan melanjutkan study di kota saya, Bandung! Hehe ^_^

Ada banyak sekali kalimat yang saya tandai di buku ini. Di antaranya:

‎~ "Siapa saja bisa juara kalau tidak menyerah" [R3W, page:24]

~ nasihat Imam Syafi'i, "berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang." Jangan menyerah. Menyerah berarti menunda masa senang di masa datang. [R3W, page:26]

~ Man yazra' yahsud, siapa yang menanam akan menuai yang ditanam. [R3W, page:30]

~ Walau hanya berbisik di hati, rupanya Tuhan selalu Maha Mendengar. [R3W, page:32]

‎~ "Alif, bagiku belajar adalah segalanya. Ini perintah Tuhan, perintah Rasul, perintah kemanusiaan. Bayangkan, kata-kata pertama wahyu yg diterima Rasulullah itu adalah iqra. Bacalah." [R3W, page:34]

~ Aku akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa hidup itu masalah penyerahan diri. Kalau aku sudah bingung dan capek menghadapi masalah tekanan hidup, aku praktikkan nasihat Kiai Rais, yaitu siapa yang mewakilkan urusannya kepada Tuhan, maka Dia akan 'mencukupkan' semua urusan kita. 'Cukup' kawanku. Itu yang seharusnya kita cari. Apa artinya banyak harta tapi tidak pernah merasa cukup? Itulah janji Tuhan bagi orang yang tawakal. Aku ingin tawakal sempurna. Aku ingin dicukupkanNya segala kebutuhan. [page:35]

~ Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jangan lupa menjaga nama baik dan kelakuan. Elok-elok menyeberang. Jangan sampai titian patah. Elok-elok di negeri orang. Jangan sampai berbuat salah. [R3W, page:41]

~ Iza shadaqal azmu wadaha sabil, kalau benar kemauan, maka terbukalah jalan. [page:111]

~ man jadda wajada: siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses. Man shabara zhafira: siapa yang bersabar akan beruntung. man sara ala darbi washala: siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan. [page:132]

~ Aku anak kampung yang miskin, tapi tidak mengenal kemiskinan akut perkotaan. Sesusah-susahnya aku hidup di kampung, kami punya baju layak dan selalu ada sanak saudara yang akan memberi sekedar makan
[page:161] —Nah, ini jawaban atas pertanyaan kenapa banyak banget yang miskin di desa tapi ada yang tetap leha-leha ada yang kerja banting tulang—

~ Bahwa meminjam itu lebih berbahaya daripada meminta. Begitu kita meminta, apapun obyeknya, pasti telah diputuskan untuk diberikan oleh yang punya. Semua terang benderang. Ada ijab dan kabul. Ada yang ikhlas memberi dan ada yang ikhlas menerima. Tapi ketika sesuatu dalam status dipinjam, tidak ada kata putus di sana. Mungkin selalu ada benih konflik yang ikut tertanam bersama meminjam. Dia bisa beracun dan laten. [page:172]

~ Segala sesuatu ada waktunya. Aku ikhlaskan tangan Tuhan menuntunku meraih segala impian ini [page:461]

~ Jarak antara sungguh-sungguh dan sukes hanya bisa diisi dengan sabar. [page:468]

***

Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna diadopsi dari kisah nyata dengan pengembangan, penulisnya menyebutnya sebagai kenangan dalam kerja keras meraih cita-cita. Tokoh-tokoh dalam novel itupun terinspirasi dari orang-orang yang juga nyata.

Dalam Negeri 5 Menara diceritakan sebelum maghrib mereka berenam suka sekali duduk-duduk di bawah menara masjid. Ketika melihat awan-awan senja berarak, yang seolah nampak di mata mereka adalah benua-benua besar yang suatu saat nanti akan mereka kunjungi: Amerika dan Eropa. Sungguh Tuhan Maha Mendengar, akankah mimpi anak-anak muda itu terwujud?

Raja alias Adnin Armas. Selepas lulus jadi ustad setahun. Menyelesaikan S1 dan S2 di malaysia. Pernah jualan martabak bikinan istri atau baju muslim di emperan mesjid dan pasar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Aktif mengajar di kampus, menulis buku, dan menjadi pembicara di beberapa seminar. Sekarang sedang menuntaskan studi S3, juga di Malaysia.


Atang alias Kuswandani. Seorang yang sangat menyukai seni. Pernah ingin sekali ke ITB jurusan arsitektur. Tapi tak jadi karena pengaruh temannya yang memintanya mendalami ilmu agama. Dan pada akhirnya, dia memutuskan juga ke gontor, walaupun orang tuanya merasa sangat terkejut. Selepas lulus, jadi ustadz selama setahun. Lalu melanjutkan studi di Universitas Al-Ahzar, Mesir. Ada kata-kata sakti yang begitu dia ingat dari gurunya yang mengutip kata-kata Muhammad Iqbal dari pakistan: Hidup adalah bergerak dan diam adalah kematian. Cita-citanya sederhana: bermanfaat bagi orang lain dan memahamkan orang yang belum paham. Itu saja.

Dulmajid alias Mohammad Munib. Berasal dari Madura. Mengaku pernah jadi orang miskin, tapi masih bisa tertawa. Profesi orang tuanya, seperti halnya orang madura perantauan yang lain, hanya berdagang rongsokan besi bekas. Pernah bercita-cita jadi diplomat. Suatu saat pernah disuruh ayahnya untuk keliling jakarta agar tahu beda orang yang terdidik dan tidak. Karena saking inginnya kuliah, pernah kuliah di Universitas Indonesia dan Universitas Tarumanegara walaupun tidak pernah tercatat sebagai mahasiswa. Menyelesaikan master di Universitas Paramadina jurusan politik islam. Menyimak penuturannya, mengingatkan kita dengan kisah Rancho dan dua sahabatnya di film 3 idiots. Sangat mengharukan.

Baso alias Ikhlas Budiman. Orang aneh karena apapun bisa dihapal dengan cepat dan bisa menjelaskannya kembali dengan sangat rinci. Bercita-cita ingin sekolah di negeri arab. Tapi karena hampir saja menyerah, akhirnya sempat punya pikiran untuk berjalan kaki saja ke sana. Setelah berdoa, Baso mendapatkan ide untuk belajar dulu pada Kang Jalal di Bandung. Dari sanalah akhirnya dia bisa mendapatkan beasiswa dan menuntut ilmu ke negeri Iran. Walau tak sampai tamat di Gontor, ada satu kutipan menarik dari tokoh ini bahwa menuntut ilmu itu sepanjang waktu, sampai ke liang lahat, tidak boleh berhenti walaupun sudah mendapatkan gelar.

Said alias Abdulkadir. Motivator sejati yang ketika teman-temannya tadi dihukum menjadi jasus selalu saja menumbuhkan semangat dengan kalimat: Sesuatu yang tidak membunuh kamu, itu memperkuat kamu.

Alif alias Ahmad Fuadi. Tokoh utama kisah ini awalnya ingin jadi teknokrat seperti Habibi. Tapi karena ibunya berkeras agar anaknya belajar ilmu agama, alif pasrah, dan terpaksa jadi santri di pondok pesantren gontor, jawa timur. Tapi aneh, belakangan Alif justru bersyukur diarahkan emaknya ke sana. Dari tempat itulah dia belajar tentang nilai-nilai kehidupan yang sampai dewasa selalu dia ingat: siapapun kita, kalau bersungguh-sungguh, bekerja keras, berdoa keras, dan Ikhlas, insyaAllah Allah itu selalu Maha Mendengar. Bermimpilah setinggi-tingginya jangan pernah remehkan impian kita, setinggi apapun. Sungguh Tuhan itu Maha Mendengar. Itu dua kuncinya. Man Jadda wa Jada dan Impian.

*)sumber dari video "Kick Andy"


Rupanya di Ranah 3 Warna ini Alif menemukan pengganti sahabat dan kerabat baru tanpa melupakan sahabat lama. Ini seperti nasihat Imam Syafi'i: merantaulah maka kau akan mendapatkan kerabat dan sahabar baru.

Dan di Ranah 3 Warna juga ada tokoh-tokoh yang memang nyata ada. [sumber: Twitter saya :D]


Dan kejadian-kejadian dari kehidupan nyata. [sumber: fanpage FB Negeri 5 Menara]

Tahun 1988. Lokasi: Pondok Modern Gontor, Ponorogo. Foto bersama dengan teman kelas 1. Spanduk kami satu-satunya yang berbahasa Perancis. Tujuh tahun kemudian, siapa sangka saya mengecap pengalaman tinggal di St-Raymond, kota berbahasa Perancis. Tuhan suka memberi kejutan-kejutan indah.

Tahun 1995. Lokasi: Roman Theater yg berumur hampir 2000 tahun, di pusat kota Amman, Yordania. Pohon cypress dan kurma melambai-lambai berdampingan di kejauhan. Pakaian: Attire One, dengan lambang Garuda di Jantungku.

Musim dingin 1995. Lokasi: St-Raymond, Quebec. Berfoto bersama orang tua angkat yang sangat baik, Mado dan Ferdnand. Saya memakai peci hitam dengan emblem garuda tersemat di ujungnya.

Musim dingin tahun 1995. Lokasi St-Raymond, Kanada. Pulang kerja mengayuh sepeda dari stasiun TV menuju Rang Notre Dame, rumah orang tua angkat yang baik banget.

Musim dingin 1995. Lokasi: St-Raymond, Quebec. Bersama teman-teman satu grup. Yang menginspirasi tokoh Franc yg berdiri paling kanan dg jaket jins. Anak Quebec asli.

***
SUMBER : http://semestarenjana.blogspot.com

Senin, 26 September 2011

Lirik Ya Aku By J-Rocks

Lihat, Live Performance J-Rocks membawa lagu ter-anyar "Ya Aku"
Klik Di sini!!!


kalau kamu tanya aku siapa cowok paling tampan, ya aku
kalau kamu tanya aku siapa cowok paling baik, ya aku
kalau kamu tanya aku siapa lelaki yang paling mencintaimu
sudah pasti jawabannya tidak lain tidak bukan ya aku
kalau kamu tanya aku siapa cewek paling cantik, ya kamu
kalau kamu tanya aku siapa cewek paling baik, ya kamu
kalau kamu tanya aku apa aku cinta dan sayang kepada dirimu
sudah pasti akan ku jawab dengan ucapkan ”i love you”
tak mungkin ku akan bisa mencari-cari lagi yang lainnya
sudah cukup bagiku hanya engkaulah satu-satunya hei cinta
percayalah padaku janganlah engkau ragu kepadaku
kan ku ajak engkau untuk menjelajahi alam bercinta
tak mungkin ku akan bisa mencari-cari lagi yang lainnya
sudah cukup bagiku hanya engkaulah satu-satunya hei cinta
percayalah padaku janganlah engkau ragu kepadaku
kan ku ajak engkau untuk menjelajahi rasa bercinta
kan ku ajak kau tuk menikmati indahnya cinta
kan ku ajak engkau untuk menjelajahi alam bercinta

:D

Sabtu, 27 Agustus 2011

Komik Luar Yang Membawa Unsur Indonesia

Komik, sebagai sebuah media penyaluran bakat manusia, merupakan sebuah objek yang mempunyai karya dan nilai seninya tersendiri. Meskipun memiliki fungsi seperti buku bacaan, yakni penyaluran informasi dan ide-ide, tetapi komik memiliki kelebihannya tersendiri yakni dimunculkannya gambar-gambar tak bergerak sebagai ilustrasi yang semakin mempertegas ide maupun gagasan cerita yang ingin disampaikan oleh komikus kepada para pembacanya. Dengan ditambahkannya gambar-gambar ini, maka seakan-akan kita diajak untuk memasuki dunia virtual yang diciptakan oleh si komikus. Dunia virtual itu terbentuk melalui berbagai macam unsur dan aspek yang sangat mempengaruhi jalan cerita yang akan disuguhkannya.

Lalu Indonesia, sebagai sebuah negeri yang tidak bisa diacuhkan eksistensinya di Bumi ini, ternyata cukup mempunyai daya tarik bagi para seniman-seniman asing, terutama komikus untuk memasukkan unsur-unsur yang ada dalam negara Indonesia ke dalam karyanya. Sebagai penikmat komik/manga, kadang kita pasti mengharapkan munculnya sesuatu yang merupakan bagian dari negeri kita, Indonesia, bisa berupa karakter, latar, bahkan mungkin saja menjadi inti dari alur ceritanya.

Kehadiran unsur-unsur Indonesia ini menurut saya cukup menarik, karena kita bisa mengetahui bagaimana pandangan orang asing terhadap aspek-aspek kehidupan orang Indonesia. Terlebih para produsen komik-komik (atau manga) tersebut adalah negara maju dan modern seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang yang kurang mengenal Indonesia kecuali urusan politik dan hal yang menyangkut profit.

Komik dan Manga tersebut baru 15 yang saya ketahui, yaitu :

1. Firefighter Daigo
Manga ini bercerita tentang kehidupan seorang petugas pemadam kebakaran muda bernama Daigo. Di satu cerita, Daigo harus berangkat ke pulau Sumatra, untuk menolong kekasihnya yang terjebak dalam kebakaran hutan, disusul oleh datangnya satuan pemadam kebakaran dari luar negeri. Chapter ini merupakan klimaks dari seluruh cerita di komik ini. Satu tokoh Indonesia yang menemani Daigo selama chapter ini bernama Banjar, seorang pemadam kebakaran dari Bandar Lampung yang membantu Daigo untuk memadamkan api. Penggambaran latarnya juga sangat mirip, dengan banyaknya papan reklame di kota, seperti papan rokok Marlboro, Bir Bintang, dll. Tempat2 yang muncul di manga ini adalah bandara Soekarno Hatta, Universitas Indonesia, dan kapal ferry jawa-sumatra.


2. History’s Strongest Disciples


Manga ini bercerita tentang Kenichi, seorang pemuda ahli bela diri. Di setiap cerita dia berhadapan dengan bermacam2 ahli bela diri dari berbagai dunia, dan salah satunya dari Indonesia dengan pencak silatnya (ditulisnya benar-benar pencak silat). Tampaknya, disini pencak silat merupakan ilmu yang sangat tangguh, seperti kata guru Kenichi. Tokoh yang muncul disini adalah seorang antagonis bernama Radin Jihan (atau dalam bahasa Jawa adalah Raden), seorang raja dari kerajaan Tidan di Indonesia. Dia datang bersama pengawalnya yang bersenjatakan kujang (senjata khas Jawa Barat). Jurus2 Radin Jihan ditulis sesuai nama aslinya, seperti jurus “Serangan Macan”, dll. Pakaian yang dikenakannya pun mirip dengan pakaian raja-raja Jawa. Sayangnya, Radin Jihan akhirnya harus mati oleh gurunya sendiri. Di manga ini dibilang kalau pencak silat merupakan aliran bela diri yang sangat sulit untuk dikalahkan.
Pencak Silat Dalam Manga

3. Tokkyu

Manga ini bercerita tentang anggota satuan penyelamatan laut bernama Hyogo. Kurang lebih plotnya sama dengan Firefighter Daigo, tapi disini lebih kepada penyelamatan korban di laut. Disatu cerita, salah seorang atasan Hyogo dipindah tugaskan ke Indonesia (ke KPLP) dan dia tinggal disana untuk sementara. Tokoh Indonesia yang muncul bernama Asli dan Mimura, seorang anak kecil yang menjadi pemandu atasan Hyogo selama berada di Jakarta. Ada juga satu chapter dimana dia sedang berada di atas Monas untuk melihat pemandangan Jakarta dan ada juga saat mereka sedang berada di daerah Glodok. Di manga ini atasannya Hyogo pernah mengeluhkan kebiasaan ngaretnya orang Indonesia loh.

4. Captain Tsubasa

Manga ini bercerita mengenai Tsubasa Ozora, yang bercita-cita untuk menjadi pesepakbola paling hebat di dunia. Indonesia muncul di komik ini ketika menjadi tuan rumah penyisihan grup kejuaraan Sepakbola Junior sedunia. Stadion Bung Karno menjadi saksi dari munculnya tendangan Raiju-nya Hyuga yang sanggup menjebol jaring gawang musuhnya. Tim Indonesia sendiri, kalah 3 kali dari 3 pertandingan dan langsung tersingkir meskipun menjadi tuan rumah. Selain itu, digambarkan juga sedikit mengenai kota Jakarta dan Patung Selamat Datang-nya.



5. Dandoh Next Generation
Manga ini bercerita tentang golf. Disini diceritakan kalau Indonesia menjadi salah satu penyelenggara pertandingan golf tersebut.


6. Dragon Ball Series
Tahu kan komik Dragon Ball? ada satu panel di komiknya ketika Master Roshi membawa koper yang bertuliskan "BALI".Selain itu, kalau dilihat-lihat konsep arena kejuaraan bela diri sedunianya mirip kayak di Bali kan ya?


7. Tintin : Flight 714
Ada satu episode disaat Tintin dan Kapten Haddock berkunjung ke Jakarta. Mereka datang ke Jakarta naik pesawat dan mendarat di Kemajoran Airport, Djakarta (emang begitu tulisannya).

8. RahXephon
Di manga ini ada satu tokoh utama yang bernama Elvy Hadhiyat yang berasal dari Indonesia. Dia ini salah satu pilot robot yang paling handal di kesatuannya, julukannya adalah "Bunga Mawar".

9. Fight Ippo

Manga ini bercerita tentang Ippo yang meniti karir sebagai petinju. Di manga ini, diceritain kalau ada salah seorang juara tinju yang akan menjadi lawan Ippo selanjutnya. Si juara tinju itu merupakan juara dari Indonesia dan dijuluki sebagai petinju yang jenius (Chris John?).

10. One Piece




Kalau dilihat-lihat, konsep Arlong Park yang ada gapura dan bernunsa pantai itu mirip dengan setting di Bali lengkap dengan Pura-nya. Ada juga nama pulau Jaya, yang diambil dari pulau Irian Jaya. juga, ada satu tokoh antagonis bernama Enel, dia memakai celana batik.

11. Crush Gear

Ini nih yang sempet ngetrend mainannya waktu kecil. Pernah diceritakan di satu episodenya kalau ada peserta kompetisi Crush Gear yang asalnya dari Indonesia. nama orang itu Pedan Medu dengan Crush Gear-bernama Langit. Satu Lagi namanya Tomba Giliran, nama Crush Gear-nya Tradisi.


12. The 99


Dalam komik ini, ada satu tokoh superhero yang berasal dari Indonesia, tepatnya dari daerah Padang. namanya Fatah alias Toro Ridwan. Komik ini sendiri bercerita mengenai orang-orang berkekuatan super yang kekuatannya diilhami dari 99 nama di Asmaul Husna. Fatah sendiri mempunyai kekuatan untuk berteleportasi dari satu tempat ke tempat lain.

13. Cowboy Bebop

Diceritakan ketika si tokoh utama memasuki orbit Mars, ada suara dari petugas di Mars-nya yang memakai bahasa Indonesia. Katanya "Selamat datang di orbit Mars".

14. Komik Marvel


Ada satu tokoh yang asalnya dari Indonesia, namanya Melati Kusuma. Cewek ini mempunyai kekuatan untuk berubah menjadi manusia komodo. Dia bisa menyembuhkan diri sendiri dan mempunyai cakar yang sangat tajam. Bahkan dia pernah melawan Spiderman dan Hulk.

15. Harlem Beat
Di volume terakhir, ada salah satu tokohnya yang akhirnya pergi ke Indonesia.

Sumber (http://www.mamasipenk.co.cc/2010/09/indonesia-dalam-komik-dan-manga-luar.html)